JAKARTA--MI: Indonesia akan dijadikan sebagai tempat produksi produk televisi LCD terbesar di Asia. Pabrik Toshiba di Vietnam dipastikan tutup dan akan direlokasi ke Indonesia dalam waktu dekat. Demikian disampaikan oleh Direktur Industri ELektronika Kementrian Perindustrian Syarif Hidayat, di sela-sela kunjungan ke Pabrik Toshiba, di Cikarang, Jawa Barat, Senin (1/2). Syarif menjelaskan, pihak yang akan menjadikan Indonesia sebagai produsen TV LCD terbesar di Indonesia adalah perusahaan elektronik besar Toshiba. Toshiba Electric Ltd yang telah menutup pabriknya di Vietnam akan memfokuskan produksi TVnya di Indonesia melalui PT Toshiba Consumer Products Indonesia. Ini akan dijadikan sebagai yang terbesar di Asia. Untuk TV, katanya. Menurut Syarif, faktor pendorong dipilihnya Indonesia sebagai basis produksi adalah karena dengan kualitas yang sama dengan China dan Jepang, Indonesia bisa memproduksi dengan biaya operasional yang lebih rendah. Tenaga kerja Indonesia juga dinilai sama dengan yang dimiliki China dan Vietnam, dengan tingkat turn over yang jauh lebih rendah. Dibandingkan dengan Vietnam, menurut pengakuan direksinya, biaya operasional bisa dihemat sebanyak 20 hingga 30 persen. Kalau di Vietnam, kebiasaannya kalau orang tuanya panen, mereka keluar kerja ikut bantuin. Masuk lagi setelah panen, ujarnya. Meski demikian, Syarif menyatakan masih kurangnya daya saing produksi Indonesia, dalam hal intensif yang diberikan. China dan Vietnam, lanjutnya, gemar memberikan potongan harga maupun system cash back bagi konsumen. Asisten Manager Departemen Engineering PT Toshiba Consumer Products Indonesia Conny Kurniawan mengatakan dengan masuknya Toshiba Vietnam yang fokus pada pembuatan DVD tersebut , akan menambahkan 10 ribu produksi di Indonesia. Jumlah tersebut diharapkan mampu melengkapi 50 ribu TV LCD yang telah diproduksi. (DU/OL-03) Penulis : Rini Widuri Ragilia Sumber: Media Indonesia Online

Categories:

0 Response for the "Indonesia Menuju Produsen TV LCD Terbesar Asia"

Posting Komentar

Ruang Kritik dan Saran